Annyeonghasaeyo...Welcome To My Blog...

안녕 내 블로그에 오신 것을 환영합니다

Jumat, 15 April 2011

Cegah Penyakit Dengan Gaya Hidup Sehat


Mencegah lebih baik daripada mengobati. Kita pernah mendengar banyak kasus, orang menghabiskan sebagian hartanya hanya untuk menyembuhkan penyakit jantung, atau kanker yang menderanya. Namun, kesehatan itu memang mahal. Sebanyak apapun uang yang kita habiskan untuk menyembuhakan sakit yang terlanjur parah, meskipun dapat sembuh, tidak dapat mengembalikan kondisi kesehatan kita seperti sedia kala, sebelum kita terserang sakit parah.

Cara yang paling tepat untuk terhindar dari berbagai penyakit kronis adalah mencegah penyakit tersebut datang. Salah satunya dengan membiasakan gaya hidup sehat.
Seperti apakah gaya hidup yang sehat itu? Berikut tips mencegah tubuh anda terserang penyakit.


1. Selalu Menjaga Kebersihan Pribadi

Biasakan mencuci tangan setiap kali anda akan makan atau sehabis bersentuhan dengan benda-benda apapun. Karena, kuman dan virus bisa berasal dari mana saja dan dapat memasuki tubuh melalui makanan dan minuman yang sudah terjangkit bakteri atau penyajiannya tidak higienis, liang hidung (mengupil), menggigit jari, menyuap makanan tanpa sendok.
Bila tangan tak bersih, penyakit perut (faecal-oral) bisa muncul. Termasuk terancam kasus SARS, flu burung, influenza (bisa jadi berasal dari jemari yang menyentuh tombol lift, pegangan pintu, gagang telepon, perabotan di tempat umum, uang, bersalaman). Jemari tangan perlu dibuat steril dari kemungkinan tercemar seperti itu.

Mencuci tangan tak cukup hanya membasuhnya dengan air. Mencuci tangan yang benar perlu sabun, terutama sabun kesehatan yang dapat membunuh bakteri. Gosokkanlah sabun pada tangan hingga celah-celah jari jemari.

Bibit penyakit juga bisa berasal dari pakaian, sepatu, sandal atau rambut, setelah bepergian keluar rumah. Terlebih bila baru kembali dari tempat-tempat umum, pasar, rumah sakit, mal dan kendaraan umum. Karena itulah penting membersihkan diri setiap kali habis bepergian. Menukar pakaian luar dan tidak membawanya ke kamar tidur.

Pulang dari bepergian biasakan sandal dan sepatu ditinggalkan di luar kamar, jika perlu langsung menyiram rambut (jika tidak mau keramas) karena di bagian-bagian itulah segala bibit penyakit dari udara, lantai, kemungkinan sudah melekat.

Perlu membasuh tangan sampai lengan, dan permukaan kulit yang bersentuhan dengan apa saja selama di luar rumah, serta membasuh muka, termasuk membersihkan liang hidung dengan air sabun. Pada bagian-bagian itu kemungkinan bibit penyakit selama berada di luar rumah sudah menempel.

Dengan cara itu serangan flu jenis apa saja serta ancaman semua penyakit saluran pernapasan maupun pencernaan bisa digagalkan. Ongkos menyembuhkan flu atau mencret memang tak seberapa, tetapi aktivitas harian kita jadi terganggu. Itupun kalau tak sampai komplikasi ke paru-paru, sinusitis, congek, atau dehidrasi, sehingga harus masuk rumah sakit. Tak ada ampun bila SARS dan flu burung yang menyerang.

2. Cukup Tidur

Banyak mitos yang menyebutkan, tidur yang cukup adalah 7-8 jam. Namun, tidur cukup bukan hanya faktor kuantitas, tapi juga kualitas.

Tidur bagian penting dari tubuh untuk memulihkan energi, selain mengganti bagian tubuh yang aus atau rusak. Bukan sekadar tidur malam, sekarang terungkap kalau orang juga butuh tidur siang. Selain menambah bugar, tidur siang dipercaya dapt memperpanjang umur.

Selain oleh penyakit, tidur menjadi tidak sehat juga bila alas tidur dan bantal tidak memenuhi standar kesehatan. Gangguan punggung, leher, sehingga bangun tidur tidak bugar, bisa gara-gara kasur tidur atau bantal yang sudah tak memenuhi syarat.

Untuk memperoleh tidur yang sehat, biasakan jam tidur yang terjadwal. Tubuh kita bisa disetel untuk semua jadwal kegiatan harian, sehingga tertib kerja mesinnya, termasuk jadwal bangun tidur, waktu makan, waktu jeda, dan aktivitas seks.

3. Makan Tiga Kali Sehari

You are what You Eat, istilah ini 100 persen benar. Kesehatan kita ditentukan oleh apa yang kita makan juga. Bukan saja frekuensi, kecukupan tubuh akan semua zat gizi perlu terpenuhi porsinya. Semakin bervariasi menu harian, semakin memadai kecukupan zat gizi. Tubuh membutuhkan sekitar 40-an jenis zat gizi. Sebagian bersifat esensial atau tak bisa disediakan oleh tubuh, melainkan harus berasal dari makanan.
Kita butuh makan tiga kali sehari. Bila pola makan harian kita hanya itu-itu lagi (monodiet), kecukupan tubuh akan semua zat gizi tidak bisa terpenuhi.

Kualitas menu juga ikut menentukan terpenuhi tidaknya kecukupan gizi tubuh kita. Bila menu harian tergolong ampas (junk food, menu siap saji), dan konsumsi itu berlangsung terus, lama-kelamaan tubuh akan kekurangan gizi.

Selain asap rokok, menu yang salah bisa menjadi penyebab kanker terbesar. Menu yang bijak itu proporsional untuk masing-masing zat gizi yang tubuh butuhkan, dari bahan pilihan yang segar, tanpa pengawet, penyedap, pewarna, pemanis buatan (berbahaya), dan dikonsumsi tidak secara berlebihan.
Jadi, tak cukup sekadar memenuhi nilai gizi saja tapi perlu diperhatikan bila menunya mengandung zat berbahaya. Apakah sayur mayur yang kita konsumsi tidak tercemar pestisida yang disemprotkan, sehingga orang perlu memilih tanaman organik yang bebas pestisida. Apakah di kulit buah yang kita gerogot tidak tersisa bahan kimia pengawet. Apa zat warna, penyedap, dan pengawetnya tidak berbahaya, dan dalam takaran yang diperkenankan?

Selain itu, perlu diperhatikan juga apakah menu kita sudah diolah secara benar? Makanan yang mengandung lemak tinggi, tepung, dan gula berlebihan, boros garam, tetapi rendah karbohidrat serta kurang serat, dapat berbahaya. Juga bumbu, penyedap, pengawet, dan pewarna, serta zat kimia berbahaya lainnya.
Sesungguhnya, semakin sederhana dan alami suatu menu, semakin baik karena menyehatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar